Sunday, November 3, 2013

DIMANAKAH KOTAK PENSIL ITU?




Dan saya pun baru sadar kehilangan kotak pensil saya saat di ruangan 204 Universitas Al Azhar Indonesia pagi itu ...
                Semangkok nasi soto lamongan masih menyisakan beberapa sendok untuk dihabiskan, rasanya perut ini udah eneg untuk menyantapnya. Beberapa tenggak air putih dari air mineral ternama di Republik ini, mengalir di kerongkonganku. Sejurus kemudian kubayar sarapan pagi ini dan beranjak memarkir motorku di basement Kampus UAI ( Univ Al Azhar Indonesia ). Ya, ini adalah hari Minggu dan saya datang ke kampus ini untuk ikut tes CPNS di salah satu Kementrian di bilangan senayan.
                Setelah mendapatkan kepastian ruangan ujian, saya menunggu di lobby basement. Nampaknya lobby itu difungsikan sebagai kantin kampus, tampak dari meja kursi yang tertata rapi dan beberapa kios makanan serta masih terdapat bekas stryrofoam bekas makanan yang belum dibersihkan oleh petugas. Karena hari minggu, kantin tidak buka. Saya mengambil tempat duduk di tengah, di samping saya ada seorang perempuan berjilbab sedang membuka buku buku soal tes cpns. Sedang dua kursi di sebelah kanan saya tampak ibu ibu didampingi dengan suaminya sedang menunggu juga, sepintas sang ibu mengelus elus perutnya yang membesar pertanda dia sedang mengandung.
                Sekedar menunggu waktu, saya nyalakan smartphone saya dan mencari jaringan wifi. Ada beberapa pesan masuk lewat whatsap grup mepa uns, saya hanya baca tanpa membalasnya. Kemudian saya keluarkan tanda peserta ujian dari dalam tasku, kulihat kartu itu belum kutandatangan. Aku langsung mengambil pena hitam dari dalam kotak pensilku, kupastikan juga didalamnya ada 2 pensil yang telah diraut, 1 karet penghapus dan rautan berwarna biru muda yang menyerupai mainan anak otope lengkap dengan rodanya. Ada 1 surat tanda bukti gadai dari Bank syariah di bilangan pasar minggu. Setelah kutandatangani kartu itu, saya kembalikan semuanya kedalam kotak dan saya yakin betul udah saya masukkan ke dalam tas.
                Seorang panitia berkumis memanggil semua peserta untuk masuk kedalam ruangannya masing masing. Saya masih santai sambil sesekali liat ponsel saya. Dan saya adalah orang terakir di kantin itu yang masuk ke ruangan, sebelum saya keruangan saya sempatkan ke kamar kecil yang berdampingan dengan tempat wudhu, saya sendiri tidak menemukan letak mushola di sekitar situ. Tanpa melepas sepatu , saya ke toilet tuk buang air dan langsung ke ruangan 204 dan mendapati tempat duduk saya di deretan belakang pojok kiri. Tas saya letakkan dibawah, 2 ponsel saya matikan trus kukeluarkan alas tulis serta kartu ujianku, tinggal mengeluarkan pensil dan karet penghapus,tangan dan mata ini terus mencari cari pensil dalam kotak warna hitam. ASTAGFIRULLAH, semua yang didalam tas sudah kukeluarkan tapi 2 barang itu tidak ada, segera saya keluar ruang dan mencari di tempat duduk tadi. NIHIL, tidak ada barang yang tercecer. Kucari ke toilet sama juga. DAN SAYA DALAM MASALAH SEKARANG, ujian sebentar lagi dimulai, saya tanpa senapan harus menghadapinya. Kucoba tenangkan diri ini, lalu untuk kedua kalinya saya keluar dan kedua kalinya juga saya tidak mendapati apa yang kucari. Saya mulai pasrah sampai soal ujian di berikan panitia lengkap dengan lembar jawab komputer ( LJK ). Sempet kepikiran untuk meninggalkan ruangan, tapi saya tetep berusaha tenang. Panitia menyuruh peserta untuk menaruh tasnya di depan. Saya pun menurutinya dan saat menaruh di depan , saat melintas di depan peserta samping saya, saya menyapa dan meminta dengan wajah memelas untuk meminjem pensil 2bnya, takada maksud apa apa , saya cuman minta tolong dan ternyata bersambut juga dia. Setelah menimang nimang 2 pensil di kantongnya, satu pensil dijulurkan ke saya, dengan ucapan terimakasih saya menerima dan kembali duduk di bangku saya mengerjakan soal dari awal sampai akhir sampai selesai.
                Saat jalannya tes, pikiran ku juga melayang layang ke kotak pensil tadi, saya yakin betul udah kutaruh di dalam tasku, dan kucari cari di tempat dudukku sudah tidak ada lagi. Entah apa yan terjadi saya tidak habis pikir. Mungkinkah ketinggalan di rumah? TIDAK, karena dirumah pun sudah tidak ada. Apakah ilang di warungsoto? Tidak juga, saya tidak mengeluarkan barnag apapun tadi. Atau jangan jangan ada makhluk halus yang mengambil kotak pensil itu. WALLAHU ALAM
Tapi yang jelas , ini akan kujadikan pelajaran supaya saya tidak teledor dan kupikir pikir ini ujian kepadaku dariNYA karena mungkin saat saya ke kamar mandi tadi tidak buka sepatu, padahal tertulis satu plang untuk membuka sepatu saat di toilet dan tempat wudhu.      
Ya ALLAH, maafkan khilafku. Keteledoran ini hampir berakibat fatal karena kehilangan kesempatan untuk ikut tes CPNS.

No comments:

Post a Comment