Showing posts with label MEPA-UNS. Show all posts
Showing posts with label MEPA-UNS. Show all posts

Tuesday, January 6, 2015

BOROBUDUR 10K

Dulu...Dulu banget dikala saya maasih kecil, usia dibawah 10 tahun, suatu ketika saat sedang nonton TV ( TVRI ) tentunya. Ada berita olahraga tentang satu lomba lari di kawasan Candi Borobudur yang rame sekali atlet yang ikut kala itu. Lomba lari itu dikenal dengan nama Bob Hasan 10K. Bob Hasan adalah pentolan PASI saat itu bahkan sampai sekarang. Erry kecil bermimpi untuk ikutan lari, bukan kenapa kenapa ,saat itu saya pengin ke candi Borobudur ,walau dikemudian hari ada piknik sekolahan kesana, tapi saya pengin ikut lari 10k di Borobudur.

Demam lari yang melanda anak anak muda bahkan orang dewasa sekarang ini sudah menjadi gaya hidup tersendiri. berbagai lomba dari berbagai instansti / perusahaan banyak tersebar terutama di ibukota dengan bermacam kemasan dan tentu saja beaya pendaftaran. Saya yang pelari pemula ini, juga akhirnya teracuni. saat sudah pindah domisili di Solo, saya pun masih kadang kadang sekedar jogging penjaga stamina.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Event tahunan Borobudur 10k dirilis juga. Event tahunan yang dulu bernama Bob Hasan 10k digelar di penghujung tahun 2014 kemarin tepatnya bulan November. Saya pun mendaftarkan diri, pada saat satu kesempatan jogging dengan kawan kawan MEPA, saya pun mendaftar dari kampus setelah jogging. Adik adik MEPA juga ikut serta daftar juga , yaitu : Fajar, sadham, Sony serta chandra dari FISIP.


Hari H yang ditunggu tunggu telah tiba, setelah beberapa hari sebelumnya sekedar 1,2,3,4 kali latihan. kami berempat ( fajar,sony,chandra dan saya ) berangkat dengan innova si fajar menuju ARTOS Magelang tempat dimana Racepack diberikan. oiya . untuk registrasi borobudur 10K ini sebesar 50ribu untuk KTP Jawa Tengah dan DIY. dan konyolnya, saya punya NIK DKI Jakarta sehingga saya kena beaya 250.000. Tanpa kehilangan akal, saya meminjam KTP dari Faiz untuk mendaftarkan diri. Dan lumayan berhemat 200.000 hehe. PEngambilan racepack berjalan lancar, setelah itu kami menuju lokasi candi borobudur. rencana kami semula untuk tidur di mobil kawasan candi, akan tetapi kami susah untuk mendapatkan tempat yang enak. Terpaksa kamipun menyewa satu kamar hotel untuk berempat seharga 150.000 di Jl Soekarno Hatta Kota Mungkid Magelang.


Tanggal 16 November 2014, Race dilaksanakan, Rencana race ada di jam 06.30 WIB. Bergegas setelah subuh, kami menuju lokasi. Lokasi lomba sudah penuh sesak dengan para pelari. Saya mulai membaur dengan mereka setelah sekedar pemanasan. Tepat pukul 06.30 Start dilakukan oleh bapak MENPORA. Ribuan pelari mulai meninggalkan garis start . Takada target pribadi saya dalam lomba ini, selain keinginan dari kecil juga hanya sekedar memperbaiki waktu tenpuh 10km saya di bawah 1 jam 10 menit. Saat lomba Mandiri 10k saya menempuh 10km dalam hitungan 1jam 18 menit, saat ikut Samsung Series 5Km saya selesaikan dalam waktu 28Menit. Lintasan lomba sangat bervariasi, mulai dari keliling komplek candi, keluar jalan besar, masuk perkampungan dan persawahan pedesaan. Lingkungan borobudur yang asri menambah rasa tersendiri dalam lomba ini. Panitia dari Inspiro juga cukup baek, ada 4 water station di setia 2,5km dan banyaknya polisi,serta polisi pamong praja yang bertugas sebagai marshal menjadikan lomba ini steril dari partisipan non lomba maupun masyarakat sekitar.

Akhirnya saya bisa menyelesaikan lomba 10K ini dengan catatan 1 jam 9menit. Alhamdulillah bisa memperbaiki catatan pribadi wakt tempuh 10Km ini.
#Start Strong, Finish Cool#

Sunday, July 20, 2014

PENDAKIAN GUNUNG GEDE PANGRANGO ( SALABINTANA – CIBODAS )



Ini adalah pendakianku setelah status saya berubah dari karyawan menjadi trader :)

                Jumat 09 Mei 2014, setelah berjalan dari Bank ke Bank di dalam kompleks kampus UI ponsel jadulku berdering dan ternyata ada kabar bahwa rombongan dari solo sudah nyampai di stasiun pondok cina. Kusuruh mereka menunggu, segera kutemui mereka dan kamipun bergegas untuk menunaikan sholat jumat di masjid gunadharma. Jumat malam, bergegas kami pergi ke terminal kampung rambutan tempat kumpul pendakian gede pangrango dengan kawan kawan MEPA-UNS. Satu persatu mulai berdatangan dan lengkap sudah peserta ini. Saya, fajar, chandra, sony, andhika, fendi, nuhi, partini, pika, eria. Berkumpllah para pendaki temporer ini dan akhirnya semua terlelap didalam bus yang membawa rombongan ke sukabumi. Malam semakin larut saat bus sudah nyampai di terminal skuabumi. Rombongan mencarter angkot menuju selabintana, karena cuman ini satu satunya jalan untuk menuju kesana. Sampai di salah satu warung, kami semua terlelap dalam buaian malam dan dinginnya udara selabintana kala itu.


                Sabtu 10 Mei 2014, semangkok mie rebus dan teh panas menemani kami di pagi ini. Setelah terlelap melawan dingin, kugerakkan badan ini melawan rasa malas dan kantuk. Di sabtu pagi pagi sekali kami beranjak meninggalkan warung dan lapor ke pos pendakian dan pendakian dimulai. Jalur Salabintana cukup nanjak dan jarang bonus. Jalur ini panjang lebih panjang daripada jalur gede pangrango lewat cibodas maupun lewat gunung putri. Di kanan kiri jalan setapak terlihat pohon pohon rapi dan rimbun, dan eng ing eng... di sepanjang perjalanan tamu tak diundang banyak sekali menempel di kaki, di celana bahkan jalan jalan sampai ke tangan maupun kerier kami. Hewan kecil itu bernama PACET.


                Canda ceria menemani kami di tengah nafas yang mulai memburu dan perut yang mulai keroncongan. Dan kusimpulkan papan pengumuman di pos pendakian yang mengatakan jarak ke suryakencana 11 km adalah PHP! Karena kurasa jauhnya minta ampun wkwkw. Dijalanan kami bertemu dengan ranger yang sedang patroli dan serombongan pendaki lokal dari sukabumi dan dua pendaki kakak beradik dari bandung. Ada beberapa shelter yang bisa digunakan untuk rehat dan makan siang, juga ditemukan buah arbey dipinggri jalan. Jalur salabintana ini ada satu mata air, tapi airnya kotor, disarankan membawa air sendiri daari bawah. Di salah satu shelter juga ada papan petunjuk yang menyatakan surya kencana tinggal 6 km lagi..haha..kurasa ini juga PHP lagi karena masih terlalu jauh antara shelter dengan suryakencana.


                Akhirnya di sore hari sampailah di alun alun surya kencana, matahari masih bersinar dengan terang. Kami memilih mendirikan tenda di dekat aliran sungai. 4 tenda kami dirikan untuk 10 orang. Alun alun suryakencana saat itu ramai sekali lebih menyerupai pasar, banyak tenda berwarna warni berdiri di kanan kiri aliran air dan juga deket dengan jalur puncak ke gede. Semakin malam semakin ramai pendaki yang datang baek dari pintu cibodas, pintu gunung putri maupun pintu salabintana. Malam yang cerah dan dinginnya udara malam segera membuat diriku menyetubuhi sleeping bag dan bergumul di tenda setelah mengisi malam dengan nasi, sayur sop dan bandeng presto serta bakso taklupa dipadu dengan segelas coklat panas.

Menuju puncak gede ( Minggu 11 Juli 2014 )


                “nasi uduk, nasi uduk” teriakan si mamang pedagang nasi uduk, bukan rahasia lagi jika di hari sabtu minggu atau tanggal merah banyak pedagang nasi uduk yang sengaja naik dai bawah keatas untuk berjualan nasi. Mataku yang malas untuk terbuka dan dinginnya udara luar memaksaku untuk memanggil mamang penjual nasi. 10 nasi bungkus dan lauk saya pesan. Trus saya lanjut tidur haha.. satu persatu kawan kawan mulai bangun dan matahari menampakkan sinarnya. Kami mulai memasak untuk sarapan dan mulai merubuhkan tenda serta bersiap untuk menuju puncak gede. Dikarenakan turun lewat pintu cibodas, maka seluruh barang bawaan kami bawa ke puncak. Seperti yang saya perkirakan sebelumnya, puncak gede akan dipenuhi para pendaki. Hingga sulit untuk mendapatkan spot foto. Demi mengejar waktu, setelah nyampai puncak kami segera turun ke pos kandang badak.

                Sebelum sampai kandang badak kami berhenti di persimpangan yang mengarah ke puncak pangrango. Tim di bagi dua karena ada beberapa yang tidak ikut naek ke pangrango dan langsung turun ke cibodas. Andhika, mpok tini, pika, eria turun langsung ke cibodas, Sedangkan bro juki menunggukeril keril kami di persimpangan, sedangkan kami ( Fajar, chandra, Sony, bang fendy dan saya / penulis ) melanjutkan ke puncak pangrango. Dengan hanya bawa daypack berisi ransum dan jaket tebal waterproof, windproof. Perjalanan santai menuju puncak pangrango santai dengan banyaknya pohon pohon tumbang di tepi jalan yang menghalangi jalan. Kurang lebih 2 jam 30 menit akhirnya kami sampai di puncak pangrango. Tak lupa juga kami turun kebawah untuk mengunjungi lembah kasih mandalawangi. Dua tempat ini merupakan tempat legendaris karena dedengkot pendaki di masanya yaitu Soe Hok Gie sering mengasingkan diri di mandalawangi dan pangrango.

                Hanya sekedar mengambil gambar dan mengisi perut, kami segera turun. Setangah berlari saya turun dan menjelang sore kami sampai di persimpangan. Sampai di persimpangan, kami packing dan bergegas menyusul rekan rekan turun ke cibodas. Dalam perjalanan kami bertemu banyak pendaki yang juga ikut turun. Di kandang badak, banyak sekali tenda tenda yang berdiri serta ada mamang yang juga menggelar lapak dagangannya. Di perjalanan sebelum air panas , saya ketemu bang djal dari KPAWW yang membawa beberapa pendaki, mereka naek lewat cibodas turun cibodas. Lepas setelah air panas, bro juki melepaskan diri dari rombongan dan ngebut turun langsung. Kami tertinggal jauh di belakang. Akhirnya sekitar isya selepas pukul 07.30an malam kami sampai di cibdas dan mampir di salah satu warung untuk bersih bersih dan makan malam.

                Cukup capek juga perjalanan ini, bagi saya ini perjalanan pertama lewat salabintana dan untuk mengulang lagi saya akan berpikir dua kali hehehe. Dan saya pun mengerti, kenapa salabintana hanya dibuka untuk 100 pendaki dan itupun paling adalah cabutan jika pintu cibodas dan gunung putri telah penuh. Dan ini juga perjalananku dengan kawan kawan MEPA-UNS , sudah lama juga saya tidak mendaki gunung bareng kawan kawan. Dan yang pasti keceriaan kawan kawan MEPA akan beda dengan pendakian kelompok laen..SALAM