Tuesday, November 16, 2010

CATATAN PERJALANAN : RINJANI ( 6 / HABIS )

Turun ke Danau

Sabtu,17 Juli 2010. Di Plawangan ini, aku dan Yudha memutuskan untuk langsung melanjutkan perjalanan turun lewat jalur Senaru dan untuk mendirikan tenda di danau. Sedangkan Man, Imam dan Bang Fian masih berencana untuk ke puncak esok hari. Dan Jamal yang memang satu rombongan dengan Imam memutuskan untuk ngecamp di Plawangan. Imam dan Iman berdiskusi serius dalam perjalanan ini, mengingat tiket pesawat mereka yang udah siap dari bandara Ngurah Rai Bali dan kalau toh mereka menginap dan mencoba naek ke puncak lagi dengan resiko mereka akan turun kembali lewat jalur Sembalun. Setelah memanfaatkan istirahat sebentar, sholat, makan dan mengambil air yang tidak jauh letaknya di pos Plawangan ini, saya dan Yudha berpamitan dengan rombongan untuk meninggalkan Plawangan dan menuju ke danau Segara Anakan.

Pukul 03.00 saya dan Yudha pergi turun dan di Plawangan ini hanya tersisa satu tenda rombongan kami dan satu dua tenda yang masih ngecamp disini. Perjalanan turun ini cukup terjal dengan batu batu besar yang ditemui di sepanjang perjalanan. Jalur yang jelas membuat kami ingin segera sampai ke danau mengingat matahari yang mulai tenggelam dan kabut tipis pun mulai turun. Danau Segara Anakan, yang terletak di ketinggian kurang lebih 2.000 mdpl, menjadi suata tanda pengingat bahwasanya “tidak ada sesuatu yang berharga yang dapat ditempuh dengan mudah, dan begitu pula sebaliknya tak ada yang datang dengan mudah untuk sesuatu yang berharga".

Pukul 05.50 sore sampailah kami ke danau Segara Anakan, sebuah danau yang luas dan indah yang merupakan ciri khas gunung Rinjani yang melegenda dan terkenal ke penjuru dunia dengan satu gunung Barujari di tengahnya yang masih aktif dan mengeluarkan asap. Langsung kami mendirikan tenda tepat di samping danau dan sudah banyak tenda tenda di sekitar kami yang ikut ngecamp disini. Banyak dari mereka penduduk lokal yang sengaja untuk memancing ikan di danau ini, mereka bisa menghabiskan waktu seminggu disini. Kamipun segera mendirikan tenda disini tepat di samping danau dan didepan kami gunung barujari kokoh berdiri.

Setelah tenda berdiri, Yudha mencoba untuk mancing yang telah dipersiapkan dari Jakarta. Kami bertemu dengan rombongan pribumi Sasak yang waktu pendakian bertemu di pos 3 dan mereka emang berniat untuk mancing disini menghabiskan waktu. Saya pun juga mencoba untuk memancing ikan, tapi memang cukup sulit dan harus bersabar untuk mendapatkan ikan. Akhirnya bro Bogas anak Lombok asli datang ke tenda kami dengan segepok ikan ditangan “Nih Mas, buat lauk, kalo ada apa apa mampir aja ke tenda kami." “Makasih, Mas.” sahutku. Dan makan malam kali ini dengan menu special, ikan goreng ala gue... kekeke.... Setelah makan, kami pun tidur pulas.


PULANG LEWAT SENARU
Setelah makan siang dan tepat di siang bolong, tepatnya pukul 13.00 kamipun memutuskan untuk meninggalkan danau dan kembali turun lewat jalur Senaru. Dari danau, kami mesti berputar mengelilingi danau dan terus naek lagi. Jalan naik kali ini tidak selandai jalur Sembalun. Batu-batu besar menghadang kami, berikutnya tebing-tebing besar menghajar. Di beberapa tanjakan, kami harus scrambling. Jalur Senaru ini bisa dibilang adalah harus menuntut ekstra hati hati karena jikalau terpeleset bisa fatal akibatnya, bisa luka-luka atau patah tulang dan konon bisa merenggut nyawa seperti yang dialami turis asal Italy yang tewas karena kepleset di jalur ini. Tapi dari jalur ini semua rasa capek dan kewaspadaan akan terbayar lunas dengan keindahan danau Segara Anakan dengan latar belakang gunung Rinjani tertutup awan dan di tengah tengah danau menjulang gunung Barujari yang semakin lama semakin besar saja.










Pukul 03.00 siang kami nyampai di Plawangan Senaru, disini biasanya banyak di gunakan untuk tempat ngecamp dan juga bermalam walaupun angin disini sangat kencang karena medan yang sangat terbuka, tapi panorama disini sangat indah sekali. Dari Plawangan Senaru kami melanjutkan turun ke pos III yang berketinggian sekitar 2000mdpl perjalanan menempuh sekitar 2 jam dari Plawangan ke pos III (pos mondokan malokak). Hari mulai gelap, jam 06.00 perjalanan dilanjutkan menuju pos 2 (montong satas) melewati jalan setapak dengan keadaan medan yang licin dan berdebu serta hamparan savana yang luas. Jam 07.30 kamipun nyampai di pos II yang berketinggian 1500mdpl. Tanpa istirahat kami pun langsung melanjutkan perjalanan ke bawah, karena kondisi yang mulai kecapekan dan rasa ingin cepat sampai ke bawah pula. Pukul 08.15 tibalah kita di pos extra di ketinggian 1165 mdpl. Disini kami bertemu dengan serombongan pendaki dari Mataram yang sedang pendidikan, dan kami pun kenalan dengan Bang Dedy salah satu senior di rombongan ini, dia juga sering ke Jakarta untuk belanja barang dan maen-maen. Dari pos extra kami lanjutkan perjalanan ke pos I yang berketinggian 915mdpl yang memakan waktu kurang lebih 35 menit. Sejenak menghela napas, perjalanan kami lanjutkan pukul 09.45, tepat pukul 10.02 kami pun tiba di pintu Senaru yang ketinggiannya 720mdpl. Sampai disini kami beristirahat dan tidur di luar warung makan punya bu (lupa namanya) untuk menanti hari esok.

EUREKA..akhirnya saya bisa menyelesaikan perjalanan ke Gunung Rinjani ini, dengan segala kekurangannya, tetapi alhamdulillah, saya masih bisa menyelesaikan cita cita yang tertunda. Terimakasih ya Allah SWT.

Dengan segala kerendahan hati kuucapkan terimakasih kepada :

ALLAH SWT, untuk segalanya
Bapak, Ibu, adik dan keluargaku, akan pengertian dan support atas diriku selama ini.
Yudha, Imam, Iman, Jamal. Bang Fian kawan seperjuangan Rinjani.
Sobat sobat GEMA ALAM Mataram Lombok, Insya Allah aku kan mampir jika sempet ke Lombok lagi.
kawan kawan MEPA - UNS.
Maria Uun, Opera girl Lombok.
Subhan, Yuli yang mengikhlaskan aku tuk bolos 4 hari dari kantor.
Dan spesial buat Cherry Dorma Gandi, gadis manis berambut panjang,yang entah kenapa menghantui pikiranku di Rinjani kemarin. Hey girl..i miss U. Maafin gue yang gara gara gue pergi ke Rinjani elunya jadi ngedrop. hiks
Dan semua pihak yang tidak bisa kusebutkan satu persatu. GBU


Monday, November 15, 2010

Ngetes Lensa Seket Bukaan Siji Koma Wolu Canon








Pas JMS 2010 wingi tak sempet ke nonton lan nyoba lensa cilik murah meriah, lensa canon 50 bukaan siji koma wolu gawean Jepang. Lumayan regane. Tapi hasile yo rodo apik, luwih apik meneh nek nganggo sing bukaan siji koma papat, tapi regane yo nggilani keke..
iki contone, elek yo ben uhhhh



Friday, November 5, 2010

BELAJAR MOTRET DI JASH ( JAKARTA STREET HUNTING )





FN pada hari Minggu pertengahan bulan Oktober 2010 lalu, mengadakan hajatan Jakarta Street Hunting 2010 di seputaran Kota tua sampai dengan Pelabuhan Sunda Kelapa hingga balik lagi ke kota tua. Saya yang seorang pehobi foto pemula akhirnya dapat ikut juga menjajal street hunting ini, walau tidak terlalu banyak motret dan lebih suka ke ketemuan ama temen - temen lama. Masih dengan gear lama dan sebuah kamera analog jadul yang belum habis juga film - filmnya hehehe..

Seperti biasa, prinsip saya "Kamera gue, foto gue, suka - suka gue." Walau kuakui ada yang menginspirasi dalam motret kali ini yaitu bro RR dan bro ME. Trims..