Saturday, December 14, 2013

MENGGAULI KOTA KINABALU ( HARI KETIGA/HABIS )



Meninggalkan Kinabalu Park
                Setelah sampai di kinabalu park sehabis mendaki ke km2,5. Saya menuju kota kinabalu dengan mobil, ada 3 penumpang dan satu sopir. Sang sopir menawarkan kepada kami sebesar 20MYR per orang dari Kinabalu park ke kota kinabalu. Saya duduk didepan, sepanjang perjalanan saya terlelap. Bus pesiaran itu memasuki area pusat Kota Kinabalu, sempet kutanya ke sopir dengan bahasa Indonesia, dan sang sopir menjelaskan bahwa disinilah jalan gaya itu tempat backpaker menginap di hostel hostel yang betebaran disini. Setelah masuk ke beberapa hostel, akhirnya saya menyerahkan paspor saya untuk di data di salah satu hostel, Borneo Gaya Lodge namanya. Saya memilih mixed dorm sebesar 90.000IDR. setelah mendapatkan kamar dan kasur, kusempatkan untuk mandi dan menyalakan internet. Sebentar kemudian saya sudah chatting dengan kawan di jakarta. Sayangnya terlalu mahal beaya internet disini 2 MYR untuk 30 menit.
                Malam pun menjelang, kusempatkan untuk keluar hostel mencari makan dan melihat kota kinabalu di saat malam, Kota Kinabalu ini tidak terlalu besar, saya pun bisa dengan jalan kaki mengunjungi sudut sudutnya.  Sampai terdiam di pojok jalan gaya hinggai rasa kantuk datang dan bergegas kembali ke hostel untuk istirahat tidur malam. Di hostel ini ada 3 penyewa kamar, dengan kasur tumpuk 3 tingkat. Saya ambil yang di atas haha. Sempet berbincang dengan penghuni laen, 1 orang dari pilipina, 1 lagi dari china. Yang paling parah orang china itu, dia tidurnya ngorok semalaman, untungnya saya tidak terlalu terganggu. Namanya juga hostel, sharing kamar, jadi wajarlah jika banyak tingkah polah penghuninya haha.
Berkemas dan meninggalkan hostel
                Tampaknya saya yang terjaga pertama di kamar ini, sementara yang 2 masih terlelap. Ini hari terakhirku di kinabalu, dan rencana ku akan city tour dengan jalan kaki, motret, nye treet juga. Selesai urusan mandi, makan, kusambangi reseptionist untuk cek out dan memastikan takada barang yang tertinggal termasuk paspor. Kulihat peta kota kinabalu, tidak terlalu luas emang , jadi kuputuskan untuk jalan kaki. Dari jalan gaya saya menuju ke australian place dari sini berlanjut ke atkinson clock tower ( sebuah menara yang diatas terdapat jam analog ). Disamping atkinson clock ada merdeka field, tampak luas merdeka field ini, mungkin biasa digunakan untuk upacara kenegaraan. Dari merdeka hills, sambil menenteng kamera dslr jadul saya naek ke signal hills observatory, dari atas sini nampak kota kinabalu dari ujung ke ujung dan selayang mata memandang kejauhan tampak laut lepas biru. Ada seorang pengunjung yang nampaknya orang asli malaysia. Beberapa frame foto kuambil dan nantinya akan kujadikan foto panoramic. Selesai dari sini saya turun kembali ke merdeka hills. Rasa lapar mendorong saya untuk mencari sarapan, kembali KFC jadi andalan pagi ini.
                Malaysia merupakan salah satu negara islam di dunia dan termasuk negara OKI. Jadi banyak sekali masjid yang berarsitektur menawan beterbaran di kota. Serta musium sabah dan juga musium islam. Tak lupa juga saya sempatkan untuk berkunjung di Konsulat Jenderal RI, karena hari libur kantor pun juga libur, saya hanya narsis di depannya saja haha. Sejurus kemudian, saya kunjungi salah satu mall . banyak barang menarik dan bagaimanapun saya tidak tergoda. Ada satu toko outdoor, dengan berbagai produk luar negeri dan ada juga merk eiger produk indonesia. Sempet kulihat sandalnya, tapi bandrol harga dalam rupiah sudah di lepas dan diganti dengan bandrol Malaysian ringgit tapi lebih mahal harganya dibanding pasaran Indonesia. Gak hanya pasar modern yang kusambangi, tapi juga pasar tradisional. Barang2 yang dijual juga beragam, lebih banyak cendera mata dan perlengkapan harian lainnya. Sekali lagi, saya tidak belanja di pasar ini hehe. Sempet seorang bapak berperawakan India menyapa dan menepuk pundakku, ditangannya 1 Iphone4 dan menawarkan ke saya. Kembali saya menggeleng tanda tidak mau kepadanya.
                Kota Kinabalu tidak terlalu macet, walau lalulintas padat dengan kendaraan pribadi. Ada juga angkot dan juga semacam bus besar, seperti Rapid KL. Hanya dengan 1RM sudah bisa keliling kota kinabalu. Saya juga coba keluar kota dengan angkot, saat diangkot saya berjumpa orang perantau dari jawa timur yang bekerja di sabah. Dengan bahasa jawa ngoko, kami berbincang bincang haha. Dan dia menceritakan bahwa ini hari terakhirnya kerja di sabah dan akan balik ke Indonesia besok, sebelum pulang dia sempatkan beli HP baru untuk di bawa ke Indonesia. Setelah keliling kota, menjelang sore saya putuskan balik ke Bandara untuk bersiap kembali ke Jakarta. Disamping bandara ada satu pantai, saya juga sempatkan kesana. Cukup ramai pantainya tetapi tidak ada ombak sama sekali. Selain pantai, saya juga nikmati kuliner sea food sebagai makan terakir di kota kinabalu. Selang kemudian saya sudah di bandara bersiap chek in dan tinggalkan kinabalu untuk balik ke jakarta. Penerbangan kali ini cukup penuh dengan penumpang dibanding saat kepergian kemarin. Sampai jumpa kinabalu :)


Catatan Pengeluaran di Kinabalu

Hari Pertama
Tiket CGK - BKI                                                : 125.000 IDR
Airport Tax CGK                                                : 150.000 IDR
Damri pasar minggu bandara                                : 20.000 IDR
Pulsa XL                                                             : 50.000 IDR
Jajan                                                                    : 20.000 IDR
KFC bandara Kinabalu                                        : 15 MYR

Hari Kedua
Seven eleven                                    : 4.60 MYR
Bus ke Wawasan                              : 1 MYR
Bus ke Inanam                                  : 2.50 MYR
Nasi Ayam                                         : 4.50 MYR
Hot teh tarik                                       : 1.60 MYR
Bus kinabalu – kinabalu park              : 15 MYR
Kinabalu park                                   : 3 MYR ( malaysian only, non malaysian 10 MYR ) *gue ngaku orang malaysia pas itu :)
Shuttle bus Kinabalu – tompohon          : 11 MYR ( ditawar dari 15 MYR )
Permit Tompohon – Layang2 Hut          : 5 MYR
Shuttle bus Tompohon - Kinabalu          : 5 MYR
Post Card                                             : 2 MYR
Ice Cream                                             : 2.20 MYR
Kinabalu Park – Kota kinabalu              : 20 MYR
Nasi Lauk                                              : 5.20 MYR
Hostel jl gaya                                         : 23 MYR
Locker                                                   : 1 MYR
Internet 30 menit                                     : 2 MYR

Hari ketiga
Es Krim                                                            : 1.20 MYR
Museum Islam                                                  : 5 MYR
Museum Sabah                                                : 3 MYR
Air Mineral                                                       : 2 MYR
Angkot                                                             : 1 MYR
KFC                                                                 : 11 MYR
City Bus                                                            : 0.50 MYR
City Bus                                                            : 0.50 MYR
Angkot                                                              : 2 MYR
Isotonic                                                             : 2 MYR
Seven eleven                                                    : 5 MYR
Angkot                                                              : 1 MYR
Angkot                                                              : 1 MYR
Makan nasi                                                       : 5 MYR
Es Krim                                                             : 2 MYR
Air Kelapa         : 2 MYR                                              








 

Tuesday, November 5, 2013

SATU MANAJEMEN PERJALANAN YANG GAGAL ( KINABALU; 18 – 20 NOVEMBER 2010 )


Ini perjalanan Solo Blackpaking kedua saya setelah Hanoi Vietnam.
 
Pas tanggal 10 – 10 - 10 tanggal baek di tahun 2010. Maskapai penerbangan yang terkenal dengan Low Cost dan berturut turut mendapatkan penghargaan karena penerbangan murahnya memberikan tiket promo yang sangat fantastis murahnya yaitu 10.000 IDR ke beberapa tujuan salah satunya Jakarta ( CGK ) ke Kota Kinabalu ( BKI ). Angka 10.000 disesuaikan dengan tanggal promo dia yaitu 10.10.10. Alhamdulillah, saya salah satu yang beruntung mendapatkan tiket dengan total harga tiket untuk penerbangan pulang pergi seharga 125.000 IDR. Yang ada di benak saya saat itu hanya akan mendaki Gunung Kinabalu saja dan akan solo tracking kesana.
Entah kenapa saya pribadi ingin mendaki gunung ini, mungkin karena kepandaian dewan pariwisata negara bagian Sabah Malaysia yang mampu mengemas dan mempublikasikan bahwa gunung kinabalu ( yang berada di satu pulau yaitu pulau borneo / Kalimantan ) ini adalah gunung tertinggi di Asia tenggara dan menganggap puncak Cartenz Pyramids bukanlah yang tertinggi di asia tenggara tapi AustralAsia hingga mendorong saya untuk mendaki gunung yang berketinggian 4095Mdpl yang puncaknya bernama Low’s Peak. Serta keinginan saya tuk solo blackpacking yang kedua setelah medio akhir oktober ke Hanoi Vietnam. Setelah menggali informasi sekedarnya di internet, di Hari Kamis, 18 November 2010 Jam 16.35 WIB pun saya berangkat. Keberangkatan saya saat itu ( tahun 2010 ), saat belum diberlakukannya bebas fiskal udara bagi para penumpang udara sehingga untuk para penumpang wajib membawa kartu NPWP supaya tidak membayar beban fiskal sebesar 2.500.000 IDR !!
Setelah mengajukan cuti, persiapan segala mulai dari sangu, paspor,npwp, daypack ukuran sedang dengan beban kurang dari 7kg. Saya pun segera tinggalkan jakarta terbang ke Kota Kinabalu. Penerbangan international airasia saat itu terbang dari terminal 2 soekarno hatta , bukan terminal 3 kayak sekarang. Penerbangan jakarta kinabalu sendiri memakan waktu 2 jam 30 menit. Sesampai di terminal 2 Kota Kinabalu International Airport jam 20.45 Waktu setempat, hari sudah larut malam. Setelah makan malam di restoran cepat saji lantai 2 terminal, saya mencari peta kota dan terlihat ada hostel yang deket dengan bandara. Maksud hati akan bermalam disana ,akan tetapi saat kaki melangkah, hujan deras mengguyur kota dan memaksaku untuk berteduh. Akhirnya kuputuskan untuk tidur di bandara kota kinabalu ini.
Keesokan harinya baru saya tinggalkan bandara ini dan bergegas menuju Kinabalu park, berhubung sangu yang paspasan, saya tidak mencarter bas pesiaran atau mobil. Saya putuskan naek bus umum menuju terminal Wawasan. Dari terminal Wawasan naek angkot lagi menuju terminal Inanam. Terminal Inanam ini berada di luar kota kinabalu ( KK ). Sebelum melanjutkan perjalanan ke Kinabalu Park, saya sempatkan sarapan pagi dan menyeruput segelas teh tarik hangat. Banyak tersedia bus yang mengantar ke kinabalu park , biasanya bus bus itu jurusan tawau, sandakan. Dengan 15 MYR, saya naek bus jurusan tawau dan turun pas di kinabalu park, perjalanan memakan waktu kurang lebih 1jam30 menit. Jalan yang berliku liku sebelum memasuki kinabalu park membuat perutku mual, sesampai disana hampir mulut ini memuntahkan isi yang ada di perutku karena rasa mual ditambah kadar asam lambung yang mulai naek.
Alhamduillah, sudah sampai kinabalu park. Sebelum ke pos pendaftaran, saya sempatkan keliling keliling  komplek taman, foto foto. Kemudian menuju ke pos pendakian. 

Dan disinilah saya mulai tertegun melihat harga harga yang ada, dan penyesalan pun datang
 
Seorang petugas merinci total biaya yang harus dibayarkan oleh pendaki, dengan berbicarara fasih berbahasa melayu dia menerangkan rincian rinciannya. Melihat rincian rincian angka itu saya cuman menggeleng, setelah ditotal beaya antara lain : upah pemandu ( karena kinabalu mewajibkan pemandu ); permit fee, insurance, transportasi dari kinabalu park ke timpohon gate; sertifikat, conservation fees dan yang paling mahal adalah penginapan serta beaya makan ( karena di gunung kinabalu, pendaki tidak diperkenankan membuka tenda serta memasak, jika melanggar akan dikenakan penalti ), ditotal semua mencapai 618 MYR. Masalah muncul, saya ke kinabalu hanya membawa duit sebesar 400MYR dan 20USD jadi ditotal sekitar 533RM!! Itupun sudah berkurang untuk makan dan transpor ke kinabalu. Kemudian petugas bilang ke saya, jika datang berombongan biaya akan bisa sedikit berkurang karena bisa sharing cost untuk pemandu, transpor dan penginapan. Saya pun mencoba untuk menunggu beberapa waktu, berharap akan datang rombongan laen untuk  bisa joint, tapi hasilnya nihil. Saya tidak menemui rombongan laen selain saya, hanya ada beberapa pengunjung tapi tidak naek ke gunung kinabalu.
Terlanjur sampai di Kinabalu park, saya coba menanyakan ke petugas, tidak ada alternatif laen selain membayar sebesar angka tersebut. Tetapi saya diperbolehkan tracking hanya sampai km4 saja. Demi mengobati rasa inginku, saya pun membeli permit dari timpohon gate ke km 4 ( layang layang hut ) sebesar 5MYR. Untuk menuju timpohon gate, pendaki bisa jalan kaki atau menyewa mobil yang biasa antar kesana. Lagi lagi karena saya sendirian, sewa mobil pun saya bayar sendiri, biasanya dari Kinabalu Park ke Timpohon gate sebesar 15MYR bisa dibayar berame rame, karena sendirian maka bayar sendiri ongkosnya, tapi saya bisa menawar hingga 11MYR hehe. Dan mobil pun mengantarkan saya dari kinabalu park ke timpohon gate. Begitu masuk timpohon gate, saya langsung menunjukkan permit ku dan memulai trekking sendirian menuju KM4 ( layang Layang Hut ).
Tracking di kinabalu sama dengan traking gunung gunung di jawa, kayak gunung gede pangrango , akan tetapi sudah dibuatkan jalan batu tertata rapi, di sepanjang jalan ada shelter shelter dan juga toilet permanen. Cuaca kala itu mendung yup akhirnya hujan deras mengguyur kinabalu. Saya hanya bemodalkan jaket waterprof dan daypack dengan sedikit roti rotian. Di satu shelter km2.5 saya istirahat sambil menunggu hujan reda. Ternyata ada beberapa pendaki dari yang sudah duluan mendaki, sayang seribu sayang, saya telat ikut rombongan mereka. Rombongan pendaki berasal dari singapore, ada bendera merah putih dan satu bintang di kaosnya. Kami pun berbagi cerita dan berbagi sedikit bekal. Saat hujan sudah reda mereka memutuskan untuk tetap naek, saya yang sudah kehilangan semangat mendaki memutuskan untuk turun kembali ke kinabalu park dan sesampainya di kinabalu park. Saya putuskan untuk kembali ke Kota Kinabalu.
Banyak pelajaran yang saya petik dari perjalanan ini dan juga banyak kesalahan2 yang harusnya bisa dihindari. Antara lain, kurangnya informasi tentang kinabalu park, terutama mengenai akomodasi dan biayanya hingga sangu yang saya bawa tidak cukup, rasa ego dan nafsu keinginan untuk ber solo blackpaking saya, seharusnya untuk sebuah pendakian gunung tidak disarankan untuk pergi sendirian, karena pendakian adalah olah raga petualang bebas bersama sama / berkelompok. Seharusnya tindakan yang saya lakukan adalah mengajak kawan kawan biar bisa berbagi ongkos untuk ikut pendakian ini pada saat ada promo tiket super murah ke kinabalu, toh jarak waktu pembelian dengan jadwal pergi masih ada sekitar 30 hari, cukuplah untuk memuat paspor dan mengumpulkan sangu dan akomodasinya.
Ini akan jadi pelajaran penting buatku dan akankah saya ulangi lagi pendakian ke Gunung Kinabalu. Hmmmmmm