Saturday, December 14, 2013
MENGGAULI KOTA KINABALU ( HARI KETIGA/HABIS )
Sunday, February 12, 2012
MASIH ADAKAH TIKET TIKET MURAH ITU?
Periode sekitar mei 2010, saya akhirnya dapat sebuku papor 48 halaman yang dikeluarkan Kantor Imigrasi Depok. Berarti kesempatan saya keluar negeri terbuka karena salah satu syaratnya adalah punya paspor. Banyak maskapai maskapai penerbangan keluarnegeri, cuman saat itu saya bener bener buta akan harga tiket yang ditawarkan. Sampai suatu saat ada sebuah maskapai yang bercorak warna merah menawarkan tiket 0 rupiah,ya 0 rupiah!
Dibelikan sohibku
Kembali masalah tiket murah, waktu pertama kali saya punya paspor, saya hanya sederhana saja keinginanku, ke kinabalu malaysia dan akan mendaki Kinabalu. Tapi saat itu, seorang gadis manis berambut panjang yang memberikan ku tiket murah : "ke penang aja ry, yang kinabalu tidak ada." teriak dia diujung telepon." Oke lah bu, terserah,lha wong aku ndak tau apa apa." sahutku. Akhirnya selembar tiket PP Jakarta Penang ditangan untuk keberangkatan Maret 2011 dengan harga 175000IDR. Setelah itu beberapa kali saya dibelikan tiket oleh beliau, termasuk tiket mudik dan tiket Jakarta Kuala lumpur.
Mulai beli sendiri
Setelah dapat trik triknya, saya pun siap hunting tiket sendiri. tentu saja dengan modal kartu kredit sendiri, lengkap dengan kalender dan juga fantasi pengembaraanku. Beberapa kali saya dapat tiket yang sangat fantastis harganya, bahkan lebih murah dari pajak bandara soekarno hatta untuk penerbangan international. Saya akui, saya adalah seorang pemula dalam hal backpaking dan juga pertiketan. Tapi saya cukup senang dengan tiket tiket murah itu. Daftar beberapa tiket murah yang aku beli : Jakarta - Kinabalu PP 110000IDR, Jakarta Kuala lumpur PP 145000IDR, Jakarta Yogyakarta PP 9 tiket lebaran ) 256000IDR ( lebih murah dari tiket kereta yang sekali jalan bisa mencapai 450000IDR ), Kuala lumpur Vientianner laos 231000IDR
Masihkah ada tiket murah lagi?
Perburuan tiket murah masih aku cari, tapi semenjak beaya bahan bakar di bebankan ke konsumen , harga tiket pun melambung cukup tinggi, dan dari periode promo dari waktu ke waktu akhirnya sebuah tiket pun terasa mahal, gak sefantastis dulu dengan berbagai promo 0rupiah.
Hmmm, akankah tiket tiket murah tersebut masih akan berterbaran lagi?
Thursday, December 23, 2010
Kunjungan singkat : Kinabalu ( hari pertama )
Pesawat Airasia mendarat mulus di bandara Kota Kinabalu International Airport terminal 2. Walaupun cuaca agak mendung dan di perjalanan mengalami cuaca yang agak buruk. Penerbangan ke kota Kinabalu ditempuh dalam waktu 2 jam 30 menit dari Jakarta (Bandara International Soekarno Hatta), dan penerbangan Airasia dari Jakarta - Kota Kinabalu setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Alhamdulillah, saya termasuk yang beruntung mendapatkan promo super murah Airasia. Pada tanggal 10 Oktober 2010 kemarin atau lebih dikenal dengan sebutan 101010, saya bisa mendapatkan tiket murah untuk Jakarta - Kinabalu PP 125000 keberangkatan Kamis tanggal 18 dan pulang tanggal 20 November 2010.
Penerbangan kali ini agak sepi dari penumpang, terlihat dari banyaknya kursi kosong dibelakang saya, saya sendiri duduk di nomor bangku 22. Setelah lepas landas dari Jakarta (CGK) pukul 04.35 WIB sore, sampailah ke Kota Kinabalu (BKI) pukul 08.15 malam waktu setempat. Begitu nyampe, entri di petugas imigrasi dan "jedug..jedug" cap pendaratan tertoreh di paspor baruku." berapa lama Pak" tanya petugas imigrasi." 3 hari Pak" jawabku. Setelah itu aku mengambil segepok brosur Kota Kinabalu termasuk peta yang bisa didapat gratis disana.
Setelah itu, saya berniat untuk mencari hostel tempat bermalam, teringat satu booking hostel yang dikasih oleh seorang ibu muda yang duduk disebelahku saat penerbangan tadi. Aku amati di peta, jaraknya pun tidak terlalu jauh dan bisa ditempuh dengan jalan kaki. Akan tetapi, setelah saya mau mencoba keluar komplek terminal yang cukup kecil ini, hujan deraspun melanda kota ini. Akhirnya kuputuskan untuk menginap di bandara saja. Setelah makan malam di restoran cepat saji di lantai dua, kurebahkan badanku di selonjor bangku di lantai 2 terminal ini. Sebuah buku autobiografi Norman Edwin yang sengaja aku bawa dari Jakarta menemaniku malam ini, susah untuk memejamkan mata karena pikiranku melayang ke Jakarta, teringat sosok gadis manis berambut panjang yang melepas kepergianku via telepon " hati2 Ry, gue otomatis kan kangen kamu"..iya, "aku kangen kamu juga, aku kan baik baik saja kok."
Dan akhirnya mata ini terpejam juga, hari pertama di Kinabalu kulewatkan dengan tidur di bandara.zzzzz....