Tuesday, November 5, 2013

SATU MANAJEMEN PERJALANAN YANG GAGAL ( KINABALU; 18 – 20 NOVEMBER 2010 )


Ini perjalanan Solo Blackpaking kedua saya setelah Hanoi Vietnam.
 
Pas tanggal 10 – 10 - 10 tanggal baek di tahun 2010. Maskapai penerbangan yang terkenal dengan Low Cost dan berturut turut mendapatkan penghargaan karena penerbangan murahnya memberikan tiket promo yang sangat fantastis murahnya yaitu 10.000 IDR ke beberapa tujuan salah satunya Jakarta ( CGK ) ke Kota Kinabalu ( BKI ). Angka 10.000 disesuaikan dengan tanggal promo dia yaitu 10.10.10. Alhamdulillah, saya salah satu yang beruntung mendapatkan tiket dengan total harga tiket untuk penerbangan pulang pergi seharga 125.000 IDR. Yang ada di benak saya saat itu hanya akan mendaki Gunung Kinabalu saja dan akan solo tracking kesana.
Entah kenapa saya pribadi ingin mendaki gunung ini, mungkin karena kepandaian dewan pariwisata negara bagian Sabah Malaysia yang mampu mengemas dan mempublikasikan bahwa gunung kinabalu ( yang berada di satu pulau yaitu pulau borneo / Kalimantan ) ini adalah gunung tertinggi di Asia tenggara dan menganggap puncak Cartenz Pyramids bukanlah yang tertinggi di asia tenggara tapi AustralAsia hingga mendorong saya untuk mendaki gunung yang berketinggian 4095Mdpl yang puncaknya bernama Low’s Peak. Serta keinginan saya tuk solo blackpacking yang kedua setelah medio akhir oktober ke Hanoi Vietnam. Setelah menggali informasi sekedarnya di internet, di Hari Kamis, 18 November 2010 Jam 16.35 WIB pun saya berangkat. Keberangkatan saya saat itu ( tahun 2010 ), saat belum diberlakukannya bebas fiskal udara bagi para penumpang udara sehingga untuk para penumpang wajib membawa kartu NPWP supaya tidak membayar beban fiskal sebesar 2.500.000 IDR !!
Setelah mengajukan cuti, persiapan segala mulai dari sangu, paspor,npwp, daypack ukuran sedang dengan beban kurang dari 7kg. Saya pun segera tinggalkan jakarta terbang ke Kota Kinabalu. Penerbangan international airasia saat itu terbang dari terminal 2 soekarno hatta , bukan terminal 3 kayak sekarang. Penerbangan jakarta kinabalu sendiri memakan waktu 2 jam 30 menit. Sesampai di terminal 2 Kota Kinabalu International Airport jam 20.45 Waktu setempat, hari sudah larut malam. Setelah makan malam di restoran cepat saji lantai 2 terminal, saya mencari peta kota dan terlihat ada hostel yang deket dengan bandara. Maksud hati akan bermalam disana ,akan tetapi saat kaki melangkah, hujan deras mengguyur kota dan memaksaku untuk berteduh. Akhirnya kuputuskan untuk tidur di bandara kota kinabalu ini.
Keesokan harinya baru saya tinggalkan bandara ini dan bergegas menuju Kinabalu park, berhubung sangu yang paspasan, saya tidak mencarter bas pesiaran atau mobil. Saya putuskan naek bus umum menuju terminal Wawasan. Dari terminal Wawasan naek angkot lagi menuju terminal Inanam. Terminal Inanam ini berada di luar kota kinabalu ( KK ). Sebelum melanjutkan perjalanan ke Kinabalu Park, saya sempatkan sarapan pagi dan menyeruput segelas teh tarik hangat. Banyak tersedia bus yang mengantar ke kinabalu park , biasanya bus bus itu jurusan tawau, sandakan. Dengan 15 MYR, saya naek bus jurusan tawau dan turun pas di kinabalu park, perjalanan memakan waktu kurang lebih 1jam30 menit. Jalan yang berliku liku sebelum memasuki kinabalu park membuat perutku mual, sesampai disana hampir mulut ini memuntahkan isi yang ada di perutku karena rasa mual ditambah kadar asam lambung yang mulai naek.
Alhamduillah, sudah sampai kinabalu park. Sebelum ke pos pendaftaran, saya sempatkan keliling keliling  komplek taman, foto foto. Kemudian menuju ke pos pendakian. 

Dan disinilah saya mulai tertegun melihat harga harga yang ada, dan penyesalan pun datang
 
Seorang petugas merinci total biaya yang harus dibayarkan oleh pendaki, dengan berbicarara fasih berbahasa melayu dia menerangkan rincian rinciannya. Melihat rincian rincian angka itu saya cuman menggeleng, setelah ditotal beaya antara lain : upah pemandu ( karena kinabalu mewajibkan pemandu ); permit fee, insurance, transportasi dari kinabalu park ke timpohon gate; sertifikat, conservation fees dan yang paling mahal adalah penginapan serta beaya makan ( karena di gunung kinabalu, pendaki tidak diperkenankan membuka tenda serta memasak, jika melanggar akan dikenakan penalti ), ditotal semua mencapai 618 MYR. Masalah muncul, saya ke kinabalu hanya membawa duit sebesar 400MYR dan 20USD jadi ditotal sekitar 533RM!! Itupun sudah berkurang untuk makan dan transpor ke kinabalu. Kemudian petugas bilang ke saya, jika datang berombongan biaya akan bisa sedikit berkurang karena bisa sharing cost untuk pemandu, transpor dan penginapan. Saya pun mencoba untuk menunggu beberapa waktu, berharap akan datang rombongan laen untuk  bisa joint, tapi hasilnya nihil. Saya tidak menemui rombongan laen selain saya, hanya ada beberapa pengunjung tapi tidak naek ke gunung kinabalu.
Terlanjur sampai di Kinabalu park, saya coba menanyakan ke petugas, tidak ada alternatif laen selain membayar sebesar angka tersebut. Tetapi saya diperbolehkan tracking hanya sampai km4 saja. Demi mengobati rasa inginku, saya pun membeli permit dari timpohon gate ke km 4 ( layang layang hut ) sebesar 5MYR. Untuk menuju timpohon gate, pendaki bisa jalan kaki atau menyewa mobil yang biasa antar kesana. Lagi lagi karena saya sendirian, sewa mobil pun saya bayar sendiri, biasanya dari Kinabalu Park ke Timpohon gate sebesar 15MYR bisa dibayar berame rame, karena sendirian maka bayar sendiri ongkosnya, tapi saya bisa menawar hingga 11MYR hehe. Dan mobil pun mengantarkan saya dari kinabalu park ke timpohon gate. Begitu masuk timpohon gate, saya langsung menunjukkan permit ku dan memulai trekking sendirian menuju KM4 ( layang Layang Hut ).
Tracking di kinabalu sama dengan traking gunung gunung di jawa, kayak gunung gede pangrango , akan tetapi sudah dibuatkan jalan batu tertata rapi, di sepanjang jalan ada shelter shelter dan juga toilet permanen. Cuaca kala itu mendung yup akhirnya hujan deras mengguyur kinabalu. Saya hanya bemodalkan jaket waterprof dan daypack dengan sedikit roti rotian. Di satu shelter km2.5 saya istirahat sambil menunggu hujan reda. Ternyata ada beberapa pendaki dari yang sudah duluan mendaki, sayang seribu sayang, saya telat ikut rombongan mereka. Rombongan pendaki berasal dari singapore, ada bendera merah putih dan satu bintang di kaosnya. Kami pun berbagi cerita dan berbagi sedikit bekal. Saat hujan sudah reda mereka memutuskan untuk tetap naek, saya yang sudah kehilangan semangat mendaki memutuskan untuk turun kembali ke kinabalu park dan sesampainya di kinabalu park. Saya putuskan untuk kembali ke Kota Kinabalu.
Banyak pelajaran yang saya petik dari perjalanan ini dan juga banyak kesalahan2 yang harusnya bisa dihindari. Antara lain, kurangnya informasi tentang kinabalu park, terutama mengenai akomodasi dan biayanya hingga sangu yang saya bawa tidak cukup, rasa ego dan nafsu keinginan untuk ber solo blackpaking saya, seharusnya untuk sebuah pendakian gunung tidak disarankan untuk pergi sendirian, karena pendakian adalah olah raga petualang bebas bersama sama / berkelompok. Seharusnya tindakan yang saya lakukan adalah mengajak kawan kawan biar bisa berbagi ongkos untuk ikut pendakian ini pada saat ada promo tiket super murah ke kinabalu, toh jarak waktu pembelian dengan jadwal pergi masih ada sekitar 30 hari, cukuplah untuk memuat paspor dan mengumpulkan sangu dan akomodasinya.
Ini akan jadi pelajaran penting buatku dan akankah saya ulangi lagi pendakian ke Gunung Kinabalu. Hmmmmmm 













Sunday, November 3, 2013

DIMANAKAH KOTAK PENSIL ITU?




Dan saya pun baru sadar kehilangan kotak pensil saya saat di ruangan 204 Universitas Al Azhar Indonesia pagi itu ...
                Semangkok nasi soto lamongan masih menyisakan beberapa sendok untuk dihabiskan, rasanya perut ini udah eneg untuk menyantapnya. Beberapa tenggak air putih dari air mineral ternama di Republik ini, mengalir di kerongkonganku. Sejurus kemudian kubayar sarapan pagi ini dan beranjak memarkir motorku di basement Kampus UAI ( Univ Al Azhar Indonesia ). Ya, ini adalah hari Minggu dan saya datang ke kampus ini untuk ikut tes CPNS di salah satu Kementrian di bilangan senayan.
                Setelah mendapatkan kepastian ruangan ujian, saya menunggu di lobby basement. Nampaknya lobby itu difungsikan sebagai kantin kampus, tampak dari meja kursi yang tertata rapi dan beberapa kios makanan serta masih terdapat bekas stryrofoam bekas makanan yang belum dibersihkan oleh petugas. Karena hari minggu, kantin tidak buka. Saya mengambil tempat duduk di tengah, di samping saya ada seorang perempuan berjilbab sedang membuka buku buku soal tes cpns. Sedang dua kursi di sebelah kanan saya tampak ibu ibu didampingi dengan suaminya sedang menunggu juga, sepintas sang ibu mengelus elus perutnya yang membesar pertanda dia sedang mengandung.
                Sekedar menunggu waktu, saya nyalakan smartphone saya dan mencari jaringan wifi. Ada beberapa pesan masuk lewat whatsap grup mepa uns, saya hanya baca tanpa membalasnya. Kemudian saya keluarkan tanda peserta ujian dari dalam tasku, kulihat kartu itu belum kutandatangan. Aku langsung mengambil pena hitam dari dalam kotak pensilku, kupastikan juga didalamnya ada 2 pensil yang telah diraut, 1 karet penghapus dan rautan berwarna biru muda yang menyerupai mainan anak otope lengkap dengan rodanya. Ada 1 surat tanda bukti gadai dari Bank syariah di bilangan pasar minggu. Setelah kutandatangani kartu itu, saya kembalikan semuanya kedalam kotak dan saya yakin betul udah saya masukkan ke dalam tas.
                Seorang panitia berkumis memanggil semua peserta untuk masuk kedalam ruangannya masing masing. Saya masih santai sambil sesekali liat ponsel saya. Dan saya adalah orang terakir di kantin itu yang masuk ke ruangan, sebelum saya keruangan saya sempatkan ke kamar kecil yang berdampingan dengan tempat wudhu, saya sendiri tidak menemukan letak mushola di sekitar situ. Tanpa melepas sepatu , saya ke toilet tuk buang air dan langsung ke ruangan 204 dan mendapati tempat duduk saya di deretan belakang pojok kiri. Tas saya letakkan dibawah, 2 ponsel saya matikan trus kukeluarkan alas tulis serta kartu ujianku, tinggal mengeluarkan pensil dan karet penghapus,tangan dan mata ini terus mencari cari pensil dalam kotak warna hitam. ASTAGFIRULLAH, semua yang didalam tas sudah kukeluarkan tapi 2 barang itu tidak ada, segera saya keluar ruang dan mencari di tempat duduk tadi. NIHIL, tidak ada barang yang tercecer. Kucari ke toilet sama juga. DAN SAYA DALAM MASALAH SEKARANG, ujian sebentar lagi dimulai, saya tanpa senapan harus menghadapinya. Kucoba tenangkan diri ini, lalu untuk kedua kalinya saya keluar dan kedua kalinya juga saya tidak mendapati apa yang kucari. Saya mulai pasrah sampai soal ujian di berikan panitia lengkap dengan lembar jawab komputer ( LJK ). Sempet kepikiran untuk meninggalkan ruangan, tapi saya tetep berusaha tenang. Panitia menyuruh peserta untuk menaruh tasnya di depan. Saya pun menurutinya dan saat menaruh di depan , saat melintas di depan peserta samping saya, saya menyapa dan meminta dengan wajah memelas untuk meminjem pensil 2bnya, takada maksud apa apa , saya cuman minta tolong dan ternyata bersambut juga dia. Setelah menimang nimang 2 pensil di kantongnya, satu pensil dijulurkan ke saya, dengan ucapan terimakasih saya menerima dan kembali duduk di bangku saya mengerjakan soal dari awal sampai akhir sampai selesai.
                Saat jalannya tes, pikiran ku juga melayang layang ke kotak pensil tadi, saya yakin betul udah kutaruh di dalam tasku, dan kucari cari di tempat dudukku sudah tidak ada lagi. Entah apa yan terjadi saya tidak habis pikir. Mungkinkah ketinggalan di rumah? TIDAK, karena dirumah pun sudah tidak ada. Apakah ilang di warungsoto? Tidak juga, saya tidak mengeluarkan barnag apapun tadi. Atau jangan jangan ada makhluk halus yang mengambil kotak pensil itu. WALLAHU ALAM
Tapi yang jelas , ini akan kujadikan pelajaran supaya saya tidak teledor dan kupikir pikir ini ujian kepadaku dariNYA karena mungkin saat saya ke kamar mandi tadi tidak buka sepatu, padahal tertulis satu plang untuk membuka sepatu saat di toilet dan tempat wudhu.      
Ya ALLAH, maafkan khilafku. Keteledoran ini hampir berakibat fatal karena kehilangan kesempatan untuk ikut tes CPNS.