Tuesday, September 8, 2015

Melepas Virgin Marathon di Bali Marathon 2015

Taktercapai targetku di 21km pertama  

Sejenak saya lihat Xiaomi Redmi 1s di lenganku, kubuka kuncinya dengan dua kali sentuh, endomondo trackingku menunjukan durasi 02.45 berarti saya telah berlari selama 2 jam 45 menit dan jarak yang kutempuh dari papan petunjuk kilometer pada angka 21. Yup. 2jam45menit untuk 21km, artinya saya tidak bisa memenuhi target 2jam 30menit untuk 21km pertama. Sembari mengambil air mineral di water station kuteguk 2 kali dan kuguyurkan ke kepalaku ini, dingin berasa segar. Kulihat para pelari satu demi satu mendahuluiku. Sembari berjalan dan mengatur nafas, sejenak kuberpikir dan sedikit flashback kebelakang. Saat bendera start dikibarkan, saya menyatu bersama ribuan pelari yang mengambil kategori Full Marathon ini. Start tepat pukul 05pagi saat matahari belum muncul dan hembusan angin yang cukup dingin, KM demi KM dilalui. Dan tiap 2.5km water station siap menanti para pelari tuk penyegaran kembali.

Saat memasuki km5, saya juga sempet ngecek endomondo dan durasi menunjukkan 35menit. Setelah sampai KM 10, matahari mulai malu malu menunjukkan sinarnya. Dari 4 water station awal , saya hanya mengambil air mineral saja dan kuminum pelan pelan sambil kutenteng gelas plastiknya. Saya belum berani ambil pocari sweat karena pengalaman dulu saat lari 5km Samsung series di Jakarta langsung kram perut saat minum ini. Suasana bali mulai terang dan para penduduk local mulai keluar rumah tuk beraktivitas, jalanan telah disterilkan dari kendaraan bermotor . Mulai water station km 12.5 saya berani ambil isotonic, langkah demi langkah masih tetap kujaga , satu persatu pelari mendahuluiku, dan hanya beberapa pelari yang bias saya susul. Saya coba tetap tenang dan pertahankan langkah kaki dan menikmati suasana pagi gianyar. Puluhan anak anak kecil dari berbagai sekolah menyambut kami, menyanyikan lagu dan melakukan toast tangan member semangat. Hati ku senang sekali dan ini seperti sambutan ramah warga bali kepada tamu tamunya. Saat km 17, rombongan solo runner mulai menyusulku, mar santo, mas wawan, mas maryanto, mbak rifa. Sedangkan si fajar sudah di depan dan andhika masih di belakang. Saya pun sempet bareng mereka walo akhirnya saya kepayahan dan tertinggal. Di Km 20 saat turunan tajam, saya bertemu mas lutfi pentolan cibubur runner. Lama takbersua ternyata dia lupa lupa ingat.haha.

Setelah lepas 21Km pertama, saya mulai melonggarkan lariku ini, lebih banyak berjalan. Karena sesuai rencana awal seblum ikut race ini, saya akan paksa 21km pertama dan akan rileks di 21km beikutnya. Sembari mengatur nafas, saya coba tuk berlari. Mendung yang mengelayuti langit bali membuat lari tidak terlalu ngos ngosan. Kurasakan kedua kakiku sudah kena blister, ah biarin. Saya cuekin blister ini. Saat memasuki km25, saya bertemu kembali dengan mas santo, mbak rifa dan mas wawan. Rupanya mas wawan cedera , mulai km ini saya dan mas wawan berduet bareng, berlari ..berjalan..berlari lagi… Mulai km 30 , cuaca berubah, langit gianyar mulai panas. Dan jalanan pun mulai tidak steril. Tapi saya tetap salut pada panitia, karena water station yang melimpah airnya serta pisang dan juga tim medis yang cukup sigap. Saya mulai kedodoran, mas wawan pun pelan pelan mulai meninggalkanku.

Mulai kepayahan

Memasuki km 35, kembali saya memakan Gu gel yang saya bawa setelah sebelumnya di km15 dan km 30 saya mulai charge energy dengan Gu gel. Lagi lagi beberapa pelari mulai menyalibku. Saya coba tetap tenang dan mencoba meningkatkan intensitas berlari daripda berjalan. Mulai km 38, setelah water station dan refreshment pisang, saya semakin intens berlari. Takpeduli blister yang mulai perih dan lutut yang sudah mulai teriak kesakitan. Kacamata KW kupakai tuk sedikit mengurangi paparan sinar di mataku , dan bandana kukenakan. Kupasang lagi manset tuk sedikit mengurangi paparan sinar matahari. Menit demi menit takterasa sudah memasuki Km40. Jalanan gianyar mulai ramai dan makin berkurang sambuta warga local, mungkin karena panasnya cuaca dan juga aktivitas lainnya. Memasuki km41 kulihat mbak rifa berjalan, dan dengan gesturnya dia mempersilahkan saya duluan. Saya tetap berlari karena pengin cepet cepet finish dan istirahat, cuaca panaas gianyar salah satu juga alasannya. Memasuki 200meter menjelang finish, saya bertemu mas wawan, tampak dia pelan lari karena cederanya hingga saya menyusul dan menyentuh garis finish beberapa meter didepan mas wawan.

Alhamdulillah Ya ALLAH..akhirnya pecah juga Virgin marathon ini


Kurasakan mulai sepi garis finish ini, hanya satu applause di tribun yang kubalas dengan tepuk tangan juga, entah karena saya termasuk finish belakangan sehingga sepi di seputaran garis finish haha..Bayanganku saat menyentuh finish, aka nada gadis bali yang menjemput dan menuntunku ke tempat panitia sampai penyerahan medali finisher. Tapi ahh sudahlah, itu hanya khayalan semata haha.  Saya coba sedikit selebrasi sebelum finish dengan melompat lompat pas menyentuh finish line, dengan harapan akan dapat foto finish yang keren dan heroik tapi apa daya ternyata lompatanya kurang tinggi.haha. Salah satu panitia mengarahkan saya tuk segera meninggalkan lokasi finish biar steril dari pelari finisher maupun orang laen, setelah masuk ke ruang panitia, saya diberikan satu medali finisher, satu kaos finisher, satu handuk dan sebotol pocari sweat. Dengan sempoyongan saya berjalan mencari rekan rekan solorunner dan MEPA runner yang telah finish HM duluan. Setelah pendinginan dan meluruskan kaki, kami berkumpul kembali dan mengambil gambar sekedarnya trus kembali ke hotel di kawasan tuban.


No comments:

Post a Comment