Monday, March 15, 2010

Menggauli Cikuray 2818 mdpl ( 12 – 14 pebruari 2010 )

 

         “Mas, besok sabtu minggu depan kita mau ke cikuray.” Kata lisna – kawan baru gue pas pendakian semeru akhir tahun 2009 - saat ketemu di Plaza semanggi bersama 2 orang temennya. “oke, gue lihat dulu lis”. Eng Ing eng, ada satu kebetulan juga karena senin tanggal 15 pebruari sekolahan tempat gue mencari nafkah diliburkan. Gayung pun bersambut, jumat siang gue udah memastikan tuk berpartisipasi ke pendakian cikuray ini ( yang bakalan menjadi pendakian gunung kedua gue di jawa barat ). Jumat 12/02/10 jam 16.00, gue udah tiba dengan selamat di kostan gue, setelah markir motor dan menguncinya langsung gue dobrak jendela kamar kost kawan gue yang emang disana daypack deuter crosscity 28 Liter gue tergeletak. Duh .. kagak sempet nyari pinjeman karier, daypack pun jadi. Kubongkar rak di dapur tuk cari satu set mesting ABRI dan vedplest nike gue, sisa gas wonder fuel 2 botol penuh masih ada trus gue tes kompor lapangan tanpa merk gue dan ternyata pemantiknya sehat dan api biru menyala dengan terangnya. Deal. Satu persiapan telah siap. .. Kubuka lemari gue, kuacak acak satu kotak drybox hand made gue keluarin my canny, lensa, 2 buah CF total 3GB, 1 batre original dan 1 batre 3rd party. Waktunya cas batre dan juga cas siemens M65 n esia jadul gue, langsung lanjut jaket produk perkampungan industri kecil PIK buaran, sleeping bag mummy alpina, 2 buah kaos, daleman, celana pendek deuter palsu dan celana lapangan alpina biru gue keluarin. Lanjut packing men. Setelah dirasa kelar, gue sempetin tuk belanja logistik dan makan malem sebelum gue cabut dari kost trus bergulat dengan angkot 112 depok – rambutan menyusuri kemacetan kota jakarta menuju terminal kampung rambutan tempat meeting point dengan kawan kawan laennya.
          Sampe di terminal rambutan, gue lihat timex jadul di tangan kiri gue pas pukul 9 malam, masuk peron, berjalan santai dengan menerobos kerumunan calo akhirnya gue ketemu dengan kawan kawan yang kan mendaki cikuray, lengkaplah ke 7 orang anak manusia yang mo mendekatkan diri dengan TUHAN, yang mencintai keindahan alam negeri ini ( gue, lisna, ian, imam, dwi bayu, djoko dan bemby ). Salam kenal dan jabat erat kawan. Kenalin .. gue erry, pendaki pemula . Jam 09.30an berangkatlah kita bertujuh di antar dengan bus jurusan jakarta garut kelas ac ekonomi dengan satu tempat duduk dituker dengan 7 lembar duit 5 ribuan.BISMILLAH...setelah menerobos kemacetan jakarta, terlelelaplah kita terbuai mimpi , dengan lihainya sang sopir di balik kemudinya merayap melintas malam menuju terminal guntur garut. GARUT, SWISS VAN JAVA..I’M COMING..yeahhhh..Akhirnya bus pun merapat di terminal guntur garut, celingak celinguk akhirnya kitapun menemukan masjid tuk sekedar melepas lelah dan terbuai mimpi sesi kedua hingga kumandang subuh tiba.
          Bangun .. sholah subuh .. mandi besar .. belanja lagi .. makan bubur .. beli nasi bungkus .. dan ketemu dua anak muda sispala cianjur .. itulah aktivitas kami di hari kedua sabtu 13/02/10 DAMN..hp esia gue hilang entah kemana, perasaan jatuh pas gue jalan ke pasar deket terminal..yowis . bye nokia xxx ku.. DAMN lagi, ternyata dua anak sispala ada yang kehilangan sebuah karier lengkap dengan logistik, kompor dan sleeping bag... kampret tuh maling, untung semalam gue dan temen temen terlelap dan aman semua barang bawaan. NOTE : HATI HATI. Jika beristirahat di terminal guntur.RAWAN
          Setelah dirasa cukup, kamipun bergegas tuk mencari angkot menuju cilawu, detik demi detik, menit demi menit dengan disuguhi pemandangan ala swiss dengan deretan pegunungan disisi kanan dan kiri ( hayah..kayak udah ke swiss ajae gue kekek) akhirnya angkot pun berhenti di cilawu, tepat di depan sebuah madrasah negeri setingkat SMP di jalan raya garut tasikmalaya. Begitu turun, para tukang ojeg pun mendatangi kami dan tawar menawar harga pas dengan menyodorkan duit 175 ribu tuk 7 orang, akhirnya pantat kamipun berpindah nangkring di jog sepeda motor yang kebanyakan sudah takberupa sepeda motor original dari pabrikannya..alias pretelan tuk menuju ke menara relay TVRI..jalanan menuju menara banyak yang rusak, licin jikalau habis terguyur hujan jadi waspadalah dan siap siap tuk melompat jikalo motor yang ditumpangi nyungsep dan yang terpenting jaga kamera anda.kekek..akhirnya kurang lebih 30 menitan naek ojeg ( dari cerita bro dedy kawan gue kalo jalan kaki memakan waktu bisa sampe 3 jam ! dengan catatan membawa karier lengkap dan tidak tersesat karena bayak persimpangannya ) sampailah kita di menara TVRI dan stasiun swasta lainnya yang nantinya dijadikan arah (pedoman) setelah sebelumnya melewati perkebunan teh Dayeuh Manggung. Dari menara inilah start point sebuah perjalanan, pendakian gunung cikuray 2.818mdpl ( entah masih benar gak angka ini dikarenakan permukaan laut yang udah naek ) serta gunung keempat tertinggi di jawa barat, gunung yang mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane dan Hutan Ericaceous atau juga gunung yang menyerupai kerucut raksasa dimulai, gunung yang kalah populer dengan gede pangrango dan gunung yang menyajikan satu pemandangan negeri diawan dimulai. BISMILLAH Let’s take a journey guys..


Bersambung


3 comments:

  1. baru tayang, ternyata gue masih males tuk nulis.. hiks

    ReplyDelete
  2. @EFM: mas kl mau naek lagi ajak2 dong via email atau fb hehehehehe.. kalo ngajaknya pas ketemu g sengaja doang ya g bakal temu2, kan aku jauh soalnya, Awal April ke Gede ya, si Yudha da mau ni, da aku ajak dia hehehhee ok ok ok?

    ReplyDelete
  3. @ebaz : siap son, ane bisa ikut di awal april

    ReplyDelete