Sunday, October 9, 2011

TOURING KE BROMO











Selasa malam tanggal 30 Agustus 2011, saya sudah tergeletak di sofa rumah ayahanda dan ibunda dikampung. Ini adalah pulang kampung edisi lebaran 1432h setelah sebelumnya melaksanakan ibadah puasa ( oiya..aku masih utang sehari keke ). Hari rabu 31 agustus 2011, adalah hari lebaran versi pemerintah setelah muhammadiyah memutuskan lebaran jatuh hari selasa 30 agustus. Seharian waktu kuhabiskan tuk silaturahmi ke tempat saudara dan famili. Sore harinya kembali aku terlelap di depan ruang tamu rumah. Tiba tiba ada kawan yang bernama sony sarsono atau yang lebih terkenal dengan sebutan kakung datang ke rumah dan langsung mengajak tuk touring ke bromo, antara mata masih ngantuk dan belum sadar saya mengiyakan ajakan tersebut dan meminta ijin ke orang tuaku.

Sebenernya kegiatan touring tidaklah jadi hobby saya karena terus terang saya tidak sanggup berlama lama di jok motor, panas pantat ini keke. Tapi karena kupikir kapan lagi touring dengan arek arek kampung kalo tidak pas libur lebaran. Habis isya’ kakong datang dengan revo hitamnya dan langsung mengajak tuk berkumpul di basecamp “ norjo bikers”. Ada 7 motor terkumpul dengan 14 manusia diatasnya : 1 revo, 2 vixion, 1 jupiter, 3 vega. Dengan membaca doa safar, berangkatlahlah norjo biker membelah malam menuju bromo.

Jalur perjalanan ini melewati kota madiun setalah membelah dinginnya gunung lawu hingga titik tertinggi di tawangmangu dan cemoro kandang trus turun ke sarangan. Setelah melewati magetan trus lewat ke madiun dan tembus ke nganjuk, blitar dan nyampe di pusat kota kediri di tengah malam, rombongan mengisi perut di bilangan alun alun kota kediri dengan makan nasi goreng, setelah istirahat sebentar rombongan kembali melanjutkan perjalanan ke pare perbatasan kota kediri dan kota batu malang. Sebelum masuk ke kota batu, rombongan melaksanakan sholat subuh di pom bensin akhir pare sebelum masuk kota batu dan melepas lelah dengan tiduran di mesjid.

Jam 6 udah pada terjaga dan berlanjut membelah jalanan kota dan memasuki kota berhawa sejuk batu malang yang tembus ke tumpang. Di tumpang ini banyak kenangan tersendiri bagi saya paling tidak 2 kali saya mendaki semeru dengan start point tumpang untuk naek jeep ke ranupane. Dari rencana awal emang sengaja para bikers untuk mencari jalan pintas dengan membelah lautan pasir bromo naek lewat tumpang menuju ranupane. Dari pertigaan ranupane ada jalan kecil yang hanya bisa dilintasi satu mobil menuju bromo melintasi lautan pasir. Sebelum menuju bromo, para bikers menyempatkan diri melihat ranupane yang juga merupakan titik awal pendakian gunung mahameru. Sayang sekali di ranupane, danaunya sudah tercemar dari endapan dan juga kotoran. Masih sepi di pos penjagaan taman nasional ini, barangkali belum ada yang akan mendaki semeru.

Tidak berlama lama, para bikers segera menuju ke bromo menembus lautan pasir, banyak kejadian lucu di lautan pasir ini, motor yang tidak bisa jalan mulus, terjatuh jatuh dan kencangnya badai pasir yang menusuk muka sampai mata, hidung dan celana serta jaket berlumuran pasir. Sungguh sangat berbeda antara gunung bromo sebelum meletus serta pasca meletus. Cemoro lawang yang dulunya hijau sekarang sangat gersang dan panas serta debu beterbangan dimana mana. Kawah bromo menjadi lebar, gunung batok yang berada di depan gunung bromo pun juga gersang tidak sehijau dulu. Benar benar panas dan gersang bromo sekarang, para bikers pun juga enggan untuk menaiki tangga bromo menuju kawahnya karena badai pasir yang terlalu deras dan menutupi viewnya.

Akhirnya rombongan memutuskan untuk naik ke cemoro lawang, mencari penginapan dan mengisi perut setelah seharian berjuang menaklukan pasir bromo dan panasnya udara bromo. Sedikit diluar pintu pengunjung , satu rumah bisa disewa dengan menyewa seberar 200an ribu, denyut ekonomi bromo masih terjaga setelah letusan tahun lalu memporak porandakan kawasan cemoro lawang dan sekitarnya. Di seputaran cemoro lawang juga banyak terparkir kendaraan dari beraneka macam plat nomor serta banyak jeep yang sudah tersedia untuk mengantar pengunjung ke penanjakan melihat sunrise esok hari. Beberapa turis bekpeker juga terlihat siang itu di cemoro lawang. Kami menghabiskan waktu dengan di guesthouse sampai malam dan rencananya jam 3 kami akan menuju ke puncak penanjakan melihat view matahari terbit.

Kamis 01 September 2011..hoho,aku jadi inget pas di hari itu 10 tahun lalu saya menginjakkan kaki di puncak mahameru, dan hari ini saya juga berada di kawasan Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru. Jam 3 pagi, udara sangat dingin menusuk tulang tapi tidak menutup keinginan kami untuk melanjutkan perjalanan ke penanjakan. Deru motor kembali membelah sunyinya malam melewat pos penjagaan gunung bromo, kembali turun ke lautan pasir bromo dan mengitari gunung bromo dan batok di depannya. Jebakan lautan pasir serta hembuan angin dan suhu yang menusuk tulang tidak menjadi halangan para bikers. Setelah memasuki aspal yang menuju pananjakan, saya juga kaget karena jalanan yang udah rusak. Sekitar jam 4 sampailah kami di penanjakan, di penanjakan sudah ramai sekali oleh para pengunjung yang akan menyaksikan sunrise. Semangkok indomie panas dan segelas teh panas menemani kami di warung warung yang berjejer disana.

Setelah makan, tempat yang lebih mirip aula di penanjakan sudah dipenuhi banyak wisatawan dari dalam maupun dari mancanegara. Dari sini view ke bromo , batok terlihat jelas dengan latar belakang jauh sana gunung mahameru dan kao beruntung kabut kabut tebal kan menyelimuti kaki kaki bromo. Sungguh lukisan alam dari ALLAH SWT yang tiada duanya.subhanallah..kami habiskan waktu disini, sholat subuh, berfoto narsis, candid dll.

Setelah puas, meikmati keindahan, bernarsis ria ( sayang gak sempat kenalan ma wisatawan wanita laen keke ) sekumpulan lelaki bermotor dari kampung norjo aka norjo biker meninggalkan bromo dan kembali ke kampung. Kamis malam jam 10.00an sampailah kami di pangkuan norjo tercinta. salam

1 comment:

  1. Bromo Tanjung Pondok Tani
    Dalam rangka Memperkenalkan " Kawasan Tengger-Bromo" dari segala aspek, kami buka pondok tani tanjung-tosari unt umum, “tanpa tarif” (khusus untuk rombongan)
    @.kamar los + 2 km mandi luar, dapur, teras serba guna, kapst: 8 s/d 16 orang, cukup memasukkan dana "sukarela" ke kotak dana perawatan pondok pertanian.
    # untuk informasi hub per sms/tlp: 081249244733 - 085608326673 ( Elie – Sulis ) 081553258296 (Dudick). 0343-571144 (pondok pertanian).
    # Informasi di Facebook dengan nama : Bromo Tanjung Pondok Pertanian

    ReplyDelete