Taktercapai targetku di 21km
pertama
Sejenak saya
lihat Xiaomi Redmi 1s di lenganku, kubuka kuncinya dengan dua kali sentuh, endomondo
trackingku menunjukan durasi 02.45 berarti saya telah berlari selama 2 jam 45
menit dan jarak yang kutempuh dari papan petunjuk kilometer pada angka 21. Yup.
2jam45menit untuk 21km, artinya saya tidak bisa memenuhi target 2jam 30menit
untuk 21km pertama. Sembari mengambil air mineral di water station kuteguk 2
kali dan kuguyurkan ke kepalaku ini, dingin berasa segar. Kulihat para pelari
satu demi satu mendahuluiku. Sembari berjalan dan mengatur nafas, sejenak
kuberpikir dan sedikit flashback kebelakang. Saat bendera start dikibarkan,
saya menyatu bersama ribuan pelari yang mengambil kategori Full Marathon ini. Start
tepat pukul 05pagi saat matahari belum muncul dan hembusan angin yang cukup
dingin, KM demi KM dilalui. Dan tiap 2.5km water station siap menanti para
pelari tuk penyegaran kembali.
Saat memasuki
km5, saya juga sempet ngecek endomondo dan durasi menunjukkan 35menit. Setelah
sampai KM 10, matahari mulai malu malu menunjukkan sinarnya. Dari 4 water
station awal , saya hanya mengambil air mineral saja dan kuminum pelan pelan
sambil kutenteng gelas plastiknya. Saya belum berani ambil pocari sweat karena
pengalaman dulu saat lari 5km Samsung series di Jakarta langsung kram perut
saat minum ini. Suasana bali mulai terang dan para penduduk local mulai keluar
rumah tuk beraktivitas, jalanan telah disterilkan dari kendaraan bermotor .
Mulai water station km 12.5 saya berani ambil isotonic, langkah demi langkah
masih tetap kujaga , satu persatu pelari mendahuluiku, dan hanya beberapa
pelari yang bias saya susul. Saya coba tetap tenang dan pertahankan langkah
kaki dan menikmati suasana pagi gianyar. Puluhan anak anak kecil dari berbagai
sekolah menyambut kami, menyanyikan lagu dan melakukan toast tangan member
semangat. Hati ku senang sekali dan ini seperti sambutan ramah warga bali
kepada tamu tamunya. Saat km 17, rombongan solo runner mulai menyusulku, mar
santo, mas wawan, mas maryanto, mbak rifa. Sedangkan si fajar sudah di depan
dan andhika masih di belakang. Saya pun sempet bareng mereka walo akhirnya saya
kepayahan dan tertinggal. Di Km 20 saat turunan tajam, saya bertemu mas lutfi
pentolan cibubur runner. Lama takbersua ternyata dia lupa lupa ingat.haha.
Setelah lepas
21Km pertama, saya mulai melonggarkan lariku ini, lebih banyak berjalan. Karena
sesuai rencana awal seblum ikut race ini, saya akan paksa 21km pertama dan akan
rileks di 21km beikutnya. Sembari mengatur nafas, saya coba tuk berlari.
Mendung yang mengelayuti langit bali membuat lari tidak terlalu ngos ngosan.
Kurasakan kedua kakiku sudah kena blister, ah biarin. Saya cuekin blister ini.
Saat memasuki km25, saya bertemu kembali dengan mas santo, mbak rifa dan mas
wawan. Rupanya mas wawan cedera , mulai km ini saya dan mas wawan berduet
bareng, berlari ..berjalan..berlari lagi… Mulai km 30 , cuaca berubah, langit
gianyar mulai panas. Dan jalanan pun mulai tidak steril. Tapi saya tetap salut
pada panitia, karena water station yang melimpah airnya serta pisang dan juga
tim medis yang cukup sigap. Saya mulai kedodoran, mas wawan pun pelan pelan
mulai meninggalkanku.
Mulai kepayahan
Memasuki km 35,
kembali saya memakan Gu gel yang saya bawa setelah sebelumnya di km15 dan km 30
saya mulai charge energy dengan Gu gel. Lagi lagi beberapa pelari mulai
menyalibku. Saya coba tetap tenang dan mencoba meningkatkan intensitas berlari
daripda berjalan. Mulai km 38, setelah water station dan refreshment pisang,
saya semakin intens berlari. Takpeduli blister yang mulai perih dan lutut yang
sudah mulai teriak kesakitan. Kacamata KW kupakai tuk sedikit mengurangi
paparan sinar di mataku , dan bandana kukenakan. Kupasang lagi manset tuk sedikit
mengurangi paparan sinar matahari. Menit demi menit takterasa sudah memasuki
Km40. Jalanan gianyar mulai ramai dan makin berkurang sambuta warga local,
mungkin karena panasnya cuaca dan juga aktivitas lainnya. Memasuki km41 kulihat
mbak rifa berjalan, dan dengan gesturnya dia mempersilahkan saya duluan. Saya
tetap berlari karena pengin cepet cepet finish dan istirahat, cuaca panaas
gianyar salah satu juga alasannya. Memasuki 200meter menjelang finish, saya
bertemu mas wawan, tampak dia pelan lari karena cederanya hingga saya menyusul
dan menyentuh garis finish beberapa meter didepan mas wawan.
Alhamdulillah Ya ALLAH..akhirnya
pecah juga Virgin marathon ini
Kurasakan mulai
sepi garis finish ini, hanya satu applause di tribun yang kubalas dengan tepuk
tangan juga, entah karena saya termasuk finish belakangan sehingga sepi di
seputaran garis finish haha..Bayanganku saat menyentuh finish, aka nada gadis
bali yang menjemput dan menuntunku ke tempat panitia sampai penyerahan medali
finisher. Tapi ahh sudahlah, itu hanya khayalan semata haha. Saya coba sedikit selebrasi sebelum finish
dengan melompat lompat pas menyentuh finish line, dengan harapan akan dapat
foto finish yang keren dan heroik tapi apa daya ternyata lompatanya kurang
tinggi.haha. Salah satu panitia mengarahkan saya tuk segera meninggalkan lokasi
finish biar steril dari pelari finisher maupun orang laen, setelah masuk ke
ruang panitia, saya diberikan satu medali finisher, satu kaos finisher, satu
handuk dan sebotol pocari sweat. Dengan sempoyongan saya berjalan mencari rekan
rekan solorunner dan MEPA runner yang telah finish HM duluan. Setelah
pendinginan dan meluruskan kaki, kami berkumpul kembali dan mengambil gambar
sekedarnya trus kembali ke hotel di kawasan tuban.
No comments:
Post a Comment